Musim lalu, tindakan rasial Luis Suarez diganjar hukuman berat
Luis Suarez (REUTERS/Phil Noble)
VIVAbola - Musim lalu, tindakan rasial Luis
Suarez di pentas Premier League diganjar hukuman berat. Ternyata, musim
ini, Suarez belum kapok.
Pemain internasional Uruguay itu bergabung ke Liverpool
pada Januari 2011. The Reds berharap pemain bernama lengkap Luis
Alberto Suarez Diaz itu bisa menjadi pengganti sepadan bagi Fernando
Torres yang memilih hijrah ke Chelsea. Harapan Liverpool terhadap pemain kelahiran Salto, Uruguay itu tidak sia-sia.
Datang dengan nilai transfer £22.8 juta (sempat menjadi pembelian termahal Liverpool
sebelum transfer Andy Carrol sebesar £35 juta), Suarez mampu menjadi
mesin gol The Reds. Tidak butuh waktu lama bagi El Pistolero untuk
beradaptasi dengan kerasnya Premier League.
Mantan pemain Groningen dan Ajax Amsterdam itu bahkan menyumbangkan satu gol kemenangan di debut bersama Liverpool pada 2 Februari 2011. Meski memulai laga dari bangku cadangan, Suarez mencetak gol kedua Liverpool saat menaklukkan Stoke City 2-0.
Selama dua tahun mengenakan kostum Liverpool,
Suarez sukses membukukan 40 gol, 21 assist dari 81 pertandingan.
Beberapa golnya bahkan dicetak melalui aksi fantastis striker kelas
dunia. Salah satunya ketika dia membantu timnya bermain imbang 1-1
dengan Newcastle pada awal November 2012 lalu.
The Reds yang
sempat tertinggal di penghujung babak pertama, mampu menyamakan
kedudukan di menit 67 lewat gol cantik Suarez yang mampu mengontrol
umpan panjang dari rekannya dengan dada. Selanjutnya, dia mengecoh kiper
lawan sebelum menyontek bola ke gawang.
"Dia mencetak gol yang
sulit dipercaya. Dia bisa mengontrol bola hasil umpan panjang dengan
teknik yang dia miliki. Selanjutnya dia membawa bola dengan teknik
berkelas untuk diceploskan ke gawang lawan," puji legenda Liverpool, Charlie Adam.
Namun,
bersamaan dengan penampilan apiknya, Suarez juga kerap meramaikan
berita di media massa dengan sejumlah aksi kontroversialnya. Sebab, dia
kerap melakukan berbagai cara demi meraih keuntungan untuk timnya.
Seperti melakukan diving dan mencetak gol dengan sentuhan tangan.
2 Aksi Kontroversial di Musim Ini
Sedikitnya, ada dua aksi kontroversial yang dilakukan Suarez sepanjang musim ini. Pertama terjadi saat Liverpool melawan Stoke City pada Oktober 2012 lalu. Dalam laga yang berkesudahan tanpa gol itu, Suarez dikritik karena dianggap melakukan diving.
Sempat
bungkam beberapa bulan, Suarez akhirnya buka mulut dan mengakui aksi
memalukan tersebut. "Saya dituduh curang dengan menjatuhkan diri. Saya
membenarkan. Saya ingin memberikan kemenangan buat Liverpool. Namun, kemudian saya menyesalinya," ungkap Suarez.
Pengakuan 'dosa' striker asal Uruguay tersebut membuat kubu The Reds, terutama manajer Brendan Rodgers gusar. Mantan manajer Swansea City itu menilai Suarez telah melakukan kesalahan dan akan memanggilnya untuk berbicara empat mata.
"Itu
sebuah kesalahan dan tidak bisa diterima. Saya harus bicara dengan
Suarez serta mendiskusikannya secara internal," kata Rodgers dikutip
Sky Sports. Rodgers pantas malu, sebab awalnya dia mati-matian membela Suarez sebelum pengakuan ini.
Sementara
itu, dosa kedua Suarez terjadi pada Senin awal pekan lalu. Suarez
menggunakan tangan sebelum mencetak gol sekaligus mengunci kemenangan
2-1 Liverpool atas
klub nonliga, Mansfield Town dalam lanjutan babak ketiga Piala FA. Tapi,
untuk kejadian yang satu ini dia enggan disalahkan.
Pemain 25
tahun itu menyatakan dalam kasus itu merupakan korban pemberitaan media
massa yang terlalu membesarkan setiap masalah yang menimpanya. "Bola
mengenai tangan saya secara tidak sengaja. Orang-orang lalu mengkritik
karena saya kemudian mencium tangan saat merayakan gol," kata Suarez.
"Media
selalu membesarkan masalah yang saya hadapi demi keuntungan mereka.
Sekarang saya katakan, sebaiknya mereka lebih sering membahas soal
sepakbola sepenuhnya dan bukan hal-hal lain di luar itu," keluh Suarez.
Namun, apapun itu, aksi kontroversial yang kerap dilakukan Suarez mendapat sorotan dari para lawan. Salah satunya dari Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson yang mengaku khawatir timnya bakal menjadi korban "aksi curang" Suarez jika kedua tim bersua.
"Saya
pikir anak itu sarat dengan kontroversi. Saya tidak tahu apakah dia
menikmatinya atau tidak. Tapi, ini sesuatu yang tidak kami inginkan
terjadi pada kami," kata Ferguson.
Dari Gigit Pemain Hingga Aksi Rasis
Dua aksi kontroversial ini bukanlah yang pertama di sepanjang karier
sepakbola Suarez. Saat masih membela Ajax Amsterdam, Suarez pernah
menggigit bahu pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal saat kedua tim bersua
pada 2010 silam. Komisi Disiplin Federasi Sepakbola Belanda (KNVB)
memutuskan untuk menskors Suarez dalam tujuh pertandingan.
Selain
itu, Suarez juga menjadi musuh nomor satu publik Ghana setelah dengan
sengaja menggagalkan bola yang hampir pasti masuk ke gawang Uruguay
dengan tangannya di Piala Dunia 2010 lalu. Meski Suarez diusir wasit,
Ghana gagal mencetak gol tambahan karena penalti striker Ghana, Asamoah
Gyan membentur mistar.
Suarez tidak kapok untuk berulah. Pada laga Liverpool kontra Fulham pada Desember 2011 silam, Suarez mengacungkan jari tengah kepada publik Fulham
yang memang meneriakinya sepanjang laga. Komite Disiplin FA dengan
tegas menjatuhi Suarez sanksi larangan tampil satu laga plus denda
£20.000.
Namun, dari kesemuanya, aksi kontroversial Suarez yang
paling mengundang perhatian publik dan berbuah sanksi berat adalah
ketika dianggap melakukan aksi rasisme terhadap bek MU, Patrice Evra
dalam laga Liverpool kontra MU di Anfield, 15 Oktober 2011.
Evra
mendapat ucapan rasis dari mantan pemain Ajax tersebut lebih dari 10
kali sepanjang laga berlangsung. Pada 20 Desember 2011, FA pun
memutuskan Suarez bersalah dan dijatuhi larangan tampil pada delapan
laga Liverpool, plus denda Rp559 juta.
Suarez pun menunjukkan kekecewaannya terhadap sanksi itu dengan tidak membalas ajakan jabat tangan Evra jelang laga MU kontra Liverpool
pada 11 Februari 2012 lalu. Sikap tak terpuji Suarez dibalas rekan
setim Evra, Rio Ferdinand yang menolak berjabat tangan dengan striker
Uruguay itu.
Musim ini baru separuh jalan, dan Suarez kembali berulah. Tampaknya, El Pistolero akan terus menebar sensasi di Inggris. (one)