Kamis, 27 September 2012

Peter Schmeichel - Best Saves

Peter Boleslaw Schmeichel MBE. Nama tengah mantan penjaga gawang Manchester United (MU), Sporting Lisbon, Aston Villa dan Manchester City ini memperlihatkan status dirinya yang berkebangsaan campuran. Ia lahir 18 November 1963 di Gladsaxe, Denmark, dari rahim seorang ibu asli Denmark yang menikah dengan imigran Polandia.

Nama tengah itu hampir tidak pernah disebut, dicantumkan dalam daftar pemain timnas Denmark, atau dalam surat kontrak. Sampai usia tujuh tahun, Schmeichel masih berstatus warga negara Polandia. Ia menjadi warga negara Denmark, setelah ayahnya bersedia menanggalkan kewarga-negaraan Polandia.

Publik sepakbola dunia mengenalnya sebagai penjaga gawang yang melewati hari-hari terindah bersama Manchester United. Terutama ketika Setan Merah meraih treble winner; Liga Primer, Liga Champions dan Piala FA, pada tahun 1999. Tujuh tahun sebelumnya, ia juga menjadi bagian penting sukses Denmark meraih gelar Euro 1992.



Namun ia punya cerita buruk tentang kegagalan. Di masa-masa awal kariernya, ia gagal menyelamatkan Gladsaxe-Hero dari degradasi. Di tahun-tahun terakhir sebelum pensiun, ia meninggalkan Portugal setelah gagal menyelamatkan Sporting Lisbon dari zona degradasi. Padahal, tahun sebelumnya Schmeichel mengatar Sporting ke podium juara liga. Banyak hal menarik pada diri penjaga gawang terbaik 1992 dan 1993, serta kiper papan atas abad ke-20 versi IFFHS ini. Berikut sepuluh diantarnya.

10. Sebelum menjadi pemain profesional, Schmeichel bekerja serabutan di banyak tempat dan jenis pekerjaan. Pekerjaan pertamanya sebagai tenaga pencelup di sebuah pabrik tekstil. Lalu menjadi tenaga pembersih di rumah-rumah selama 12 bulan, bekerja di kantor World Wildlife Fund (WWF), sales manager sebuah toko, dan terakhir perusahaan periklanan milik bos Hvidovre -- klub pertamanya.

9. Karier profesionalnya dimulai di Hvidovre. Pada musim 1985, Hvidovre menjadi klub dengan pertahanan terbaik, hanya kebobolan 40 gol dari 30 pertandingan, tapi terdegradasi. Musim berikutnya, Hvidovre promosi lagi. Namun tahun 1986 ia pindah ke Brondby IF. Tahun 1987 ia memenangkan gelar Liga Utama Denmark, dan membuat debutnya di timnas Denmark di bawah pelatih Sepp Piontek.   

8. Lima tahun berasma Brondby, Schmeichel memenangkan empat gelar. Ia membawa Brondby mencapai semifinal Piala UEFA. Usai turnamen, Schmeichel terpilih sebagai penjaga gawang terbaik ke-10 di dunia, dalam jajak pendapat yang dilakukan IFHHS.

7. Pindah ke Manchester United tahun 1991 dengan transfer £530 ribu. Alex Ferguson, pelatih MU, menyebut harga Schmeichel sebagai 'bargain of the century'. Bersama MU, Schmeichel melewati tahun-tahun terbaiknya. Ia juga mengatar Denmark ke podium juara Euro 1992, dan dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di dunia.

6. Musim 1992/1993, Schmeichel memperlihatkan sosoknya sebagai penjaga gawang tangguh dengan tidak kebobolan dalam 22 laga. MU meraih gelar Liga Primer kali pertama dalam 26 tahun. Namun tahun 1993 ia nyaris dipecat Ferguson, karena bertengkar dengan pelatih usai laga melawan Liverpool. MU unggul tiga gol lebih dulu. Schmeichel membuat blunder, yang menyebabkan Setan Merah tertahan 3-3.

5. Schmeichel mengakhiri kariernya di MU tahun 1999, karena merasa kariernya di MU terancam. Ia merasakan kemampuannya bermain di level tertinggi telah menurun, karena usianya telah 35 tahun. Ia pindah ke Liga Utama Portugal, dan bergabung dengan Sporting Lisbon, yang dianggalnya tidak berstandar tinggi.

4. Ia kembali ke Inggris, dan bermain dengan Aston Villa dan terakhir Manchester City. Ia mundur tahun sepakbola tahun 2002, dan bekerja sebagai komentator televisi sampai 2005.

3. Schmeichel dikenal sebagai penjaga gawang yang menggunakan tubuhnya untuk mengintimdasi penyerang. Ia menjulang setinggi 1,93 meter, dan mengenakan kostum XXXL. Sepanjang kariernya, Schmeichel mencetak 11 gol, termasuk satu untuk timnas Denmark, serta tercatat paling banyak membela negaranya, yaitu 129 kali antar tahun 1987 sampai 2001.

2. Schmeichel tercatat sebagai pemilik klub anak-anak Hvidovre IF. Bersama sejumlah investor, Schmeichel sempat mengambil alih Brondby IF dengan €33.5 juta, dan ia menjadi direktur olahraga.

1. Kasper Schmeichel, putranya, mengikuti jejaknya dengan menjadi penjaga gawang Manchester City -- klub terakhir yang diperkuatnya. Kasper telah dipanggil ke timnas U-19. Schmeichel masih memegang rekor clean sheet di Liga Inggris, dan penjaga gawang tak tergantikan Manchester United.
Sumber: www.goal.com