Sabtu, 19 November 2011
Film “Titanic” vs. Sejarah Titanic
Setelah lama tidak membuat lanjutannya, akhirnya saya terbitkan bagian terakhir artikel tentang Titanic. Mungkin setelah Anda menyaksikan filmnya, muncul pertanyaan seperti benarkah penumpang kelas tiga terkunci di bawah kapal? Atau benarkah klip pada film yang menunjukkan sepasang suami istri yang tetap di tempat tidurnya padahal air sudah masuk ke kamarnya? Plus, saksikan video pembuatan ulang kapal Titanic untuk pembuatan film Titanic yang dilaksanakan di Rosarito, Meksiko.
Apakah band musik Titanic terus bermain sementara kapal tenggelam?
Ya. Wallace Henry Hartley (33 tahun), violinis, adalah pemimpin band di Titanic. Harley (kiri) memiliki seorang tunangan di Boston Spa, dekat Wetherby di Yorkshire, dan ia menghabiskan waktu dengannya sebelum berlayar dengan Titanic. Setelah kapal menabrak gunung es, Wallace Hartley mengumpulkan band-nya yang terdiri dari delapan orang, dan mereka bertemu di Boat Deck dekat pintu masuk Grand Staircase. Di sana, mereka memainkan ragtime dan waltz. Lebih mendetail, korban selamat melaporkan mereka memainkan “Alexander’s Ragtime Band” dan “In the Shadows”. Tak satupun yang menyebutkan lagu terakhir yang dimainkan band ini ketika kapal tenggelam. Suratkabar melaporkan lagu tersebut adalah “Nearer, My God, To Thee”, sementara korban selamat lainnya mengatakan “Song d’Automne”. Seluruh anggota band meninggal dalam peristiwa tenggelamnya Titanic. Jasad Wallace Hartley ditemukan 4 Mei 1912 oleh kapal kabel Mackay-Bennett. 40.000 pelayat berjajar di jalanan selama prosesi pemakamannya di Colne, Lancashire, baratlaut Inggris. Jonathan Evans Jones, aktor yang memainkan Wallace Hartley dalam film Titanic karya James Cameron, adalah seorang violinis profesional.
Apakah penumpang kelas tiga benar-benar terkunci di bawah kapal seperti di film Titanic?
Ya, tapi tidak persis seperti di film tersebut. Sejarah Titanic mengatakan bahwa gerbang memang ada dan mengunci penumpang kelas tiga dari penumpang lain. Tetapi, gerbang ini berdiri bukan untuk menghentikan penumpang kelas tiga mengambil kursi kelas satu di sekoci. Malahan, gerbang tersebut berdiri sebagai peraturan mencegah penumpang kelas tiga yang “kurang bersih” agar tidak menularkan penyakit dan infeksi ke penumpang lain. Ini dapat menghemat waktu ketika kapal tiba di New York, karena hanya penumpang kelas tiga yang diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Pada waktu tenggelam, beberapa penjaga mengunci gerbang menunggu perintah, sementara penjaga lainnya membolehkan wanita dan anak-anak naik ke dek atas. Akibat komunikasi buruk dari dek atas, realita situasi tidak pernah ditemukan. Awak kapal gagal mencari penumpang di kabin dan daerah umum, dan fakta bahwa sejumlah penumpang kelas tiga tidak menuturkan bahasa Inggris juga menjadi masalah. Akibatnya, banyak penumpang kelas tiga yang tertinggal. Hanya 25 persen dari penumpang kelas tiga yang selamat dari bencana ini.
Apakah Officer Murdoch benar-benar bunuh diri setelah menembak penumpang dan menerima suap?
Setelah dirilisnya film karya James Cameron tahun 1997, Titanic, relasi Officer William Murdoch yang selamat, sejarawan lain, dan warga kampung halaman Murdoch di Dalbeattie, Skotlandia, tidak setuju dengan keputusan Cameron mengenai penampulan First Officer Murdoch (kanan). Di film itu, ia mengarahkan senjata ke kepalanya setelah menembak dua penumpang yang berebut sekoci. Berdasarkan kesaksian saksi mata, sejarawan benar bahwa Murdoch tidak bunuh diri, tapi tak dapat dikatakan sangat benar bahwa dia First Officer Murdoch. Juga, tidak ada bukti yang menyebutkan Murdoch menerima suap. James Cameron sepertinya menambahkan adegan suap dalam film tersebut untuk menunjukkan integritas Cal (Billy Zane) yang jauh dari Murdoch. Eksekutif studio terbang ke kampung halaman Murdoch, dan mereka menyatakan permintaan maaf dan menyumbang $8.500 ke dana peringatan Murdoch.
Apakah satu dari cerobong raksasa Titanic benar-benar jatuh ke air?
Ya. Adegan dalam film ini secara akurat menceritakan sejarah Titanic. Ketika dek kemudi kapal tenggelam di bawah permukaan, cerobong pertama jatuh ke air, menghantam sejumlah penumpang yang mengapung (dalam film itu, kita dapat melihat cerobong menghantam teman fiksi Jack, Fabrizio). Gelombang air dari hantaman cerobong membanjiri sekoci A dan B, membawa penumpang ke perairan yang membeku. Dipercayai bahwa jutawan John Jacob Astor meninggal karena dihantam cerobong yang jatuh. Ketika jasadnya ditemukan, bentuknya sudah hancur dan tertutup jelaga. Pihak berwenang menggunakan inisial “J.J.A.” di kalung baju flanel coklatnya untuk mengidentifikasinya. Ia menaiki kapal tersebut bersama istrinya, Madeline (19 tahun), yang selamat dari bencana ini. Ketika bepergian bulan madu, Madeline hamil, dan ia ingin pulang untuk melahirkan di Amerika Serikat. Mereka memesan tiket kelas satu di RMS Titanic.
Apakah sejumlah penumpang memilih untuk menenggelamkan diri bersama kapal?
Ya. Di ujung film Titanic, kita dapat melihat sepasang pasangan tua yang berpelukan di tempat tidur ketika air memasuki kabin. Pasangan ini adalah penumpang kelas satu Isador dan Ida Straus (atas). Isador adalah pemilik pusat perbelanjaan Macy’s. Di dunia nyata, Isador dan Ida ditawarkan tempat di Sekoci No. 8, tapi Isador memilih untuk tetap di Titanic selama mungkin karena banyak wanita yang tetap berada di kapal. Ida menolak meninggalkan suaminya. Saksi mata di dek dan di Sekoci No. 8 mendengar Ida berkata pada suaminya, “Kami telah bersama selama beberapa tahun. Kemanapun kau pergi, aku ikut bersamamu.” Pasangan ini terakhir terlihat duduk di sepasang kursi dek (tidak tidur di tempat tidur seperti dalam film). Hanya jasad Isador yang ditemukan dan diidentifikasi.
Apakah Kapten Smith benar-benar masuk dek kemudi kapal untuk menemui ajalnya?
Dalam buku Robert Ballard, The Discovery of the Titanic, ia mengklaim bahwa Kapten Smith masuk dek kemudi kapal menemui ajalnya pada pukul 2:17 pagi, tiga menit sebelum kapal tengeelam sepenuhnya. Ini mungkin didasarkan pada kesaksian bankir dari Philadelphia, Robert W. Daniel, yang mengklaim sebelum ia lompat ke laut, ia melihat Kapten Smith di dek kemudi, yang perlahan ditelan lautan membeku. James Cameron mendukung kesaksian ini dalam filmnya tahun 1997, Titanic dengan menampilkan Kapten Smith masuk dek kemudi, korban selamat Titanic lain mengatakan bahwa mereka melihat Kapten Smith di laut mengenakan pelampung. Mungkin saja ia lompat dari dek kemudi ketika kapal tenggelam. Seorang anak laki-laki yang merupakan salah satu anak terakhir yang meninggalkan kapal berkata pada Dr. J.F. Kemp, seorang penumpang di Carpathia, bahwa “Kapten Smith mengarahkan pistol ke kepalanya dan kemudian jatuh.” Saksi mata lain melaporkan melihat Kapten Smith bunuh diri. Awak yang selamat membantah keras klaim tersebut. Jasadnya tak pernah ditemukan.
Apakah lampu Titanic terus menyala hingga detik-detik menjelang kapal tenggelam?
Ya. Dr. Washington Dodge, seorang korban selamat Titanic yang memantau momen akhir kapal dari sekoci, mengatakan seperti ini pada artikel San Francisco Bulletin tanggal 20 April 1912, “Kami melihat tenggelamnya kapal. Lampu terus menyala di seluruh sisi kanan kapal hingga detik-detik menjelang kapal tenggelam. Setelah itu serangkaian ledakan terjadi, aku menduga ledakan berasal dari pembakar atau sekat kapal yang melemah.” Kesaksian ini hampir sama dengan apa yang ditampilkan dalam film.
Apakah Titanic memang terbelah dua ketika tenggelam?
Ya. Selama bertahun-tahun, apakah Titanic terbelah dua ketika tenggelam telah menjadi topik debat paling panas dalam sejarah Titanic. Sejumlah korban selamat mengatakan kapal memang terbelah dua ketika tenggelam, lainnya mengatakan masih utuh. Ketidakpastian mengenai hal ini akhirnya diselesaikan pada 1985 ketika bangkai Titanic ditemukan terpisah menjadi dua bagian di dasar laut. Sepertinya kapal terbelah sebagaimana dalam film Titanic.
Apakah ada penumpang yang diselamatkan dari air seperti Rose?
Ya. Hanya dua dari enam belas sekoci yang kembali menjemput korban selamat, dan mereka menyelamatkan enam orang. Sekoci pertama dipimpin Quartermaster Perkis di Sekoci 4, yang mampu menjemput 5 orang dari air, tapi hanya 3 yang selamat. Sekoci kedua adalah Sekoci 14 yang dipimpin Fifth Officer Harold Lowe (kanan), yang mengumpulkan sekoci-sekoci di dekatnya untuk membebaskan ruang bagi mereka. Ketika Sekoci 14 kembali ke tempat Titanic tenggelam (sekitar 150 yard), Officer Lowe dan enam awak sekoci menjemput empat korban selamat dari air. Satu dari empat pria yang ditemukan di air, William F. Hoyt dari New York, meninggal di sekoci. Penyelidik Britania menanyai Officer Lowe mengapa ia tidak kembali lebih cepat untuk membantu orang-orang di air. Dalam kesaksiannya, Harold Lowe merespon, “Karena kembali ke sana sama saja dengan bunuh diri, karena orang-orang semakin pucat.” Lowe menyatakan, “…tidak ada manfaatnya untuk mencobanya, karena seorang pria yang tenggelam melekat pada jasad lainnya.” Lowe khawatir bahwa sejumlah besar korban di air sibuk menyelamatkan diri atau membalikkan sekoci. Kapal Officer Lowe yang menyelamatkan Rose (Kate Winslet) dalam film itu.
Bagaimana Margaret Brown memperoleh julukan “Unsinkable Molly Brown”?
Ketika Carpathia tiba di Pier 54 New York, lebih dari 30.000 orang, termasuk reporter, berebut mewawancarai korban selamat Titanic. Ketika reporter menanyai Margaret Brown apa yang membawa keselamatannya, Margaret menjawab, “Keberuntungan Brown seperti biasa. Kami takkan bisa ditenggelamkan.” Reporter mulai menjulukinya “Unsinkable Mrs. Brown”. Nama panggil “Molly” adalah temuan Hollywood yang dibuat bertahun-tahun kemudian pada 1930-an. Sebutan ini adalah bagian dari kisah fiksi yang menjadi dasar musikal Broadway tahun 1960 yang berjudul The Unsinkable Molly Brown. Dalam film Titanic, kita bisa melihat pertemanan Margaret Brown dan John Jacob Astor. Sebelum menaiki kapal, Margaret telah bepergian dengan J.J. Astor dan istrinya Madeline di Kairo, Mesir. Margaret memesan tiket Kelas Satu di Titanic setelah mengetahui bahwa cucunya, Lawrence sakit.
Seberapa lama manusia dapat bertahan hidup di air?
Di malam tenggelamnya Titanic, suhu air asin sekitar 28° F (-2.2° C). Tubuh manusia kehilangan panas terhadap air sekitar 30 kali lebih cepat daripada terhadap udara. Ketika suhu inti tubuh jatuh hingga 89° F (31° C), penurunan kesadaran terjadia decrease in consciousness occurs. Bila suhu inti mendingin di bawah 86° F (30° C), kemudian gagal jantung akan menjadi masalah utama, karena menjadi penyebab paling umum kematian yang berhubungan dengan hipotermia. Orang-orang di perairan bersuhu 28° F (-2.2° C) di atas Titanic yang tenggelam hanya mempunyai masa hidup mulai dari beberapa menit hingga satu jam, bergantung pada kondisi fisik mereka dan seberapa banyak mereka memukul-mukul diri. Sejumlah orang di air percaya bahwa berenang akan membantu tubuh mereka menghasilkan panas. Kenyataannya, orang-orang yang berenang atau sering bergerak akan kehilangan panas 35-30% lebih cepat dan rentan kelelahan. Ada beberapa orang yang meninggal karena hipotermia di sekoci Titanic, karena mereka terbuka dan tidak ada perlindungan terhadap suhu dingin. Peraturan mulai diberlakukan agar sekoci tertutup seluruhnya atau sebagian saja.
Berapa orang yang diselamatkan oleh Carpathia?
Kapal Cunard, Carpathia, di bawah komando Kapten Arthur Rostron, berlayar 58 mil jauhnya ketika Titanic mengirim panggilan daruratnya pada pukul 12:25 pagi. Butuh empat jam bagi Carpathia untuk mencapai posisi Titanic. Secara keseluruhan, 711 penumpang diselamatkan dan lebih dari 1500 lainnya tewas. Di antara penumpang yang diselamatkan adalah 58 pria; semuanya dicerca oleh publik setelah berita muncul bahwa sekitar 150 wanita dan anak-anak meninggal (kebanyakan dari kelas Dua dan Tiga). Korban selamat Titanic, Adolphe Saalfeld berkata mengenai Carpathia, “Kapten dan Petugas di Carpathia melakukan apapun untuk membuat kami nyaman, dan orang-orang yang sakit atau terluka; mereka memberikan perawatan terbaik. Gunung es tersebut besar dan sangat kasar dalam pelayaran ke New York.”
Apakah Bruce Ismay memang menyelinap ke sekoci seperti di film Titanic?
Tidak. Tidak ada laporan bahwa Bruce Ismay menyamar sebagai wanita untuk menyelinap ke sekoci seperti yang dilakukannya di film tersebut. Tetapi, Penumpang Kelas Satu Jack Thayer mengatakan bahwa ia melihat Bruce Ismay mendorong dirinya ke Dek C. Thayer “tidak menyalahkannya,” karena dari apa yang dilihat Thayer, “Itu perbuatan paling berani bagi dirinya.” Dari 58 pria yang selamat, Bruce Ismay, Direktur White Star Line, menerima kritik paling banyak, dan tahun 1913, Ismay mundur dari pekerjaannya dan kehidupan publik. Masyarakat London mencap Bruce Ismay sebagai salah satu pengecut terbesar dalam sejarah, dan pers Amerika dan Inggris menyerangnya. Sejumlah suratkabar bahkan menerbitkan kartun Ismay kabur dari kapal.
Apakah Heart of the Ocean (Coeur de la Mer) adalah berlian asli?
Tidak. Berlian Heart of the Ocean adalah benda fiksi yang ditambahkan James Cameron ke dalam alur cerita untuk memberi alasan pada Brock Lovett (Bill Paxton) untuk mendengar cerita Rose. Heart of the Ocean didasarkan pada Hope Diamond yang terkenal yang diberikan Raja Louis XVI dari Perancis kepada Marie Antoinette untuk ditambahkan ke dalam koleksi perhiasannya. Hope Diamond dipamerkan di Smithsonian Natural History Museum di Washington, D.C. Tidak ada pengaruhnya dalam sejarah Titanic. Akibat dari fantasi penggemar film mengenai Heart of the Ocean yang fiksi tersebut, perusahaan perhiasan Asprey & Garrard memutuskan untuk membuat kalung berlian Heart of the Ocean asli. Batu safir 170 karat, dikelilingi 65 berlian 30 karat, dikenakan oleh Celine Dion pada pertunjukan “My Heart Will Go On” pada Academy Awards 1998. Kalung ini kemudian dijual dengan dilelang senilai $2.2 juta.
Bisakah saya mengunjungi set film Titanic?
Tidak. Set ini, yang terletak di Meksiko, sudah tidak ada lagi. Replika Titanic berskala hampir asli yang dibangun untuk film ini rusak parah ketika pembuat film menenggelamkannya ke bawah air untuk membuat ulang peristiwa tenggelamnya kapal. Replika tersebut dibongkar setelah pengambilan gambar selesai. Seperti kapal aslinya, replika ini setinggi 60 kaki dari dek kapal ke air. Beberapa bagian panjang di kapal diabaikan, sehingga replika ini lebih pendek daripada kapal asli sepanjang 882.5 kaki. Kapal dalam film ini hanya selesai di satu sisi. Akibatnya, ada beberapa adegan film ketika kapal dimundurkan, seperti dalam adegan “I’m the king of the world!” ketika langit-langit dapur kapal dimundurkan. Sedikit interior kapal yang dibangun sesuai kerangka replika. Kebanyakan dibangun di panggung suara di sampingnya. Desain set, kostum dan kapal itu sendiri dibuat ulang secara teliti. Dalam beberapa hal, James Cameron menyewa pembuat aslinya untuk mereproduksi karpet dan sekocinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wau,titanic benar benar ISTIMEWA
BalasHapus